Desa Sungai Kakap

Kec. Sungai Kakap, Kab. Kubu Raya
Prov. Kalimantan Barat

Loading

Info
Selamat Datang di Desa Sungai Kakap Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya -- selengkapnya...

Berita Desa

DESA SUNGAI KAKAP

 

Disusun oleh: Raditya Fadhil Arva

KKN-PPM Universitas Gadjah Mada | Suasei Kakap | Periode 2 Tahun 2024

 

            Terletak di Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat. Merupakan ibu kota dari kecamatan tersebut. Memiliki luas wilayah kurang lebih 1183.24 Hektare, dan total penduduk 11690 jiwa. Dengan sektor perikanan sebagai penggerak ekonomi masyarakat, desa ini memiliki beberapa ciri khas menarik yang membuatnya banyak dikunjungi oleh wisatawan luar.

 

  1. Kampung Nelayan

            Sekitar 70% kepala keluarga di Desa Sungai Kakap bermata pencaharian sebagai nelayan. Tidak heran mengingat lokasinya yang berada di muara sungai kakap, berbatasan langsung dengan Sungai Kapuas. Faktor itu menjadikannya lokasi yang ramai akan aktivitas kelautan seperti pelayaran dan pengolahan komoditas perikanan. Kapal-kapal nelayan singgah di tepi sungai, hasil tangkapan yang kemudian dikirim ke pengepul yang berada langsung di pinggir dermaga, ikan-ikan asin dikeringkan di bawah sinar matahari di pinggir jalanan, suara mesin diesel kapal nelayan yang berlayar pergi untuk mencari ikan, itu semua sudah menjadi pemandangan yang biasa di tempat ini, namun tidak di tempat lain. Ini menjadi salah satu daya tarik wisatawan luar untuk berkunjung ke Desa Sungai Kakap, tepatnya di Dusun Nirwana.

            Terdapat dua program yang telah diangkat di kampung nelayan di desa ini. Yang pertama, Kampung Bahari Nusantara. Ini merupakan program nasional yang diselenggarakan oleh TNI AL sebagai sarana untuk pembinaan wilayah pesisir. Agenda ini bertujuan untuk menyelesaikan masalah ekonomi, kesehatan, dan pendidikan. Hal ini dilakukan untuk menciptakan lingkungan, sarana, dan kondisi yang kuat serta untuk mempererat hubungan antara TNI dan rakyat, yang mendukung sistem pertahanan yang menyeluruh. Dengan tema “Kampung Bahari Nusantara TNI AL Siap Meningkatkan Produktifitas untuk Transformasi Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan Menuju Masyarakat Maritim yang Sejahtera”, program ini diharapkan dapat memperkuat ketahanan ekonomi yang adil, meningkatkan kualitas dan daya saing sumber daya manusia, serta memperkuat stabilitas di bidang politik, hukum, pertahanan, dan keamanan.

            Program Kampung Bahari Nusantara dibagi menjadi lima cluster yakni edukasi, ekonomi, kesehatan, pariwisata dan pertahanan. Itu sejalan dengan komitmen pemerintah untuk menyelesaikan berbagai persoalan kemiskinan yang ada di daerah pesisir, yang mana merupakan masalah kompleks di masa sekarang dan perlu untuk ditangani secara serius. Masalah ini bahkan menjadi semakin kompleks akibat adanya ancaman perubahan iklim kelautan yang secara umum dapat menimbulkan kerugian serius bagi perekonomian nasional. Itulah mengapa pemeliharaan ekosistem maritim dan pesisir Indonesia menjadi kunci dalam upaya mitigasi dampak perubahan iklim.

            Program yang kedua adalah Kampung Nelayan Maju. Program Kampung Nelayan Maju sendiri merupakan program Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Perijinan dan Kenelayanan Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap berupa kumpulan berbagai kegiatan yang bertujuan untuk menciptakan kampung nelayan yang teratur, maju, bersih, sehat, dan nyaman. Tak jauh berbeda dari Program Kampung Bahari Nusantara, program ini berupaya meningkatkan kualitas dan produktivitas hidup nelayan dan keluarganya, guna meningkatkan kesejahteraan mereka di hunian yang sehat dan asri. Peningkatan ini didasarkan pada prinsip Blue Economy, yang membutuhkan keterlibatan dari berbagai pihak termasuk pemerintah daerah dan lembaga terkait. Beberapa masalah yang masih sering ditemukan di kawasan kampung nelayan meliputi aktivitas penangkapan ikan yang padat, tingkat pendidikan yang rendah, peranan wanita nelayan yang belum optimal, kurangnya pengetahuan dalam menata kampung, keterbatasan akses ke fasilitas kesehatan, kekurangan sarana dan prasarana, serta lingkungan yang terlihat kumuh dan belum tertata dengan rapi, bersih, sehat, dan nyaman. Program ini diharapkan mampu mengatasi masalah-masalah tersebut.

            Desa Sungai Kakap merupakan salah satu desa di Kabupaten Kubu Raya yang diusulkan menjadi lokasi pengembangan Kampung Nelayan Maju. Tempat ini bisa ditemukan di RT 01, RW 04, Dusun Nirwana. Sedangkan untuk kampung nelayan sendiri bisa ditemukan mulai dari pesisir laut desa, masuk ke muara sungai hingga ke tepian sungai dimana banyak ditemukan kapal-kapal nelayan singgah mulai dari yang kecil (sampan) hingga kapal besar.

 

  1. Robo’-Robo’

            Acara Robo’-Robo’ adalah tradisi budaya yang berasal dari Mempawah, sebuah kabupaten di Kalimantan Barat, juga diadakan di Desa Sungai Kakap. Acara ini merupakan upacara adat yang diadakan setiap tahun (tepatnya pada Hari Rabu terakhir di Bulan Safar) dan telah menjadi salah satu atraksi budaya yang menarik banyak pengunjung. Robo’-Robo’ berakar dari tradisi masyarakat Mempawah yang telah berlangsung sejak ratusan tahun yang lalu. Acara ini dipercaya bermula dari kedatangan Opu Daeng Manambon, seorang bangsawan dari Bugis-Makassar, ke Mempawah pada abad ke-18. Menurut legenda, Opu Daeng Manambon berlayar dari Sulawesi ke Mempawah bersama pengikutnya. Setibanya di Mempawah, mereka mengadakan do’a bersama untuk keselamatan dan kesejahteraan wilayah tersebut, serta menghindari musibah (bala). Do’a ini kemudian diabadikan sebagai tradisi Robo’-Robo’.

            Jadi dengan kata lain, acara ini bertujuan untuk memanjatkan do’a kepada Tuhan Yang Maha Esa agar masyarakat Mempawah diberikan keselamatan, kesejahteraan, dan keberkahan. Robo’-Robo’ juga merupakan upaya untuk melestarikan tradisi dan budaya leluhur, serta mempererat ikatan sosial di antara masyarakat.

            Sedangkan di Desa Sungai Kakap sendiri, upacara Robo’-Robo’ memiliki hubungan erat dengan sejarah berdirinya desa. Opu Daeng Manambon, meskipun bukan sebagai pendiri desa, namun beliau lah yang pertama kali singgah di wilayah ini (yang dulunya merupakan hutan belantara), kemudian membuka lahan sebagai tempat peristirahatan sementara. Lahan ini kemudian dikunjungi oleh orang-orang luar, jadi semakin ramai, semakin banyak pula hutan yang dibuka, dan jadilah Desa Sungai  Kakap. Hubungan erat dengan Kerajaan Mempawah inilah yang kemudian membawa tradisi Robo’-Robo’ masuk ke dalam desa.

            Itulah mengapa perayaan Robo’-Robo’ di desa ini merupakan perayaan yang paling meriah se-antero Kecamatan Sungai Kakap. Bahkan sejak satu bulan sebelum hari perayaan, banyak pedagang dari luar seperti Pontianak datang ke desa ini untuk berdagang. Mereka biasa menggelar lapak di area pasar desa, sehingga tempat itu pun menjadi semakin ramai.         Meskipun inti dari acara ini merupakan upacara yang berlandaskan do’a keselamatan, tetap ada banyak acara pendukung lainnya yang turut serta memeriahkan perayaan ini. Dan untuk acara pendukung sendiri sudah berlangsung mulai dari satu minggu sebelum Hari H. Misalnya, arak-arakan budaya dengan alat musik utama yaitu gendang tawa-tawa panjang. Para peserta bisa menggunakan baju adat daerah masing-masing, mengingat penduduk desa ini terdiri atas berbagai suku yang berbeda. Ada  pula pertunjukan barongsai, hadroh, drum band, pencak silat, dan pertunjukan-pertunjukan lainnya. Ada pula berbagai perlombaan seperti lomba sampan bidar (balapan sampan), lomba sampan mesin kato (balap kapal pakai mesin), lomba hias sampan, marawis, dan sebagainya. Meskipun begitu acara pendukung ini tidaklah wajib, dan biasanya berbeda-beda tiap tahunnya tergantung kebijakan dari panitia acara.

            Sedangkan untuk acara inti-nya sendiri (Hari-H), pemerintah desa biasa mengundang tamu undangan berupa orang-orang penting di Kubu Raya, serta tokoh-tokoh pemuka agama setempat. Sebelum kegiatan, mereka akan melaksanakan Sholat Lidaf‘il Bala. Kemudian para tamu undangan, pemerintah desa, serta tokoh-tokoh agama akan masuk ke dalam pendopo TPI (Tempat Pelelangan Ikan, terletak di pasar desa) untuk melaksanakan prosesi do’a. Setelah itu, acara dilanjut dengan kegiatan lomba sampan bidar atau lomba balapan sampan. Di Desa Sungai Kakap, perlombaan ini merupakan kegiatan yang wajib dilaksanakan pada perayaan Robo’-Robo’.

(sumber: https://youtu.be/qloGtywRQCs?si=QNcW4gpXE0-oRZhY)

            Tiap satu sampan berisi satu kelompok/tim yang terdiri dari delapan orang. Balapan dimulai dari muara Sungai Kakap hingga ke Sungai Kapuas. Acara inilah yang banyak dinanti-nantikan oleh para pengunjung. Bahkan beberapa dari mereka (terutama yang berasal dari kampung) datang menggunakan kapal besar bersama sanak keluarga untuk menonton perlombaan tersebut, langsung di atas kapal masing-masing.

 

  1. Pawai Satu Muharram

            Merupakan sebuah tradisi yang dilakukan untuk menyambut datangnya Tahun Baru Islam. Pawai ini tidak hanya menjadi ajang untuk memperingati momen bersejarah, tetapi juga sebagai sarana mempererat tali silaturahmi dan memupuk rasa kebersamaan di antara masyarakat. Tradisi ini telah berlangsung sejak lama di berbagai negara dengan mayoritas agama muslim. Di Indonesia, pawai ini sering disebut sebagai "Pawai Ta’aruf" atau "Pawai Muharram". Kegiatan ini biasanya diorganisir oleh pemerintah daerah, lembaga pendidikan, maupun organisasi keagamaan. Pawai Satu Muharram bertujuan untuk memperkenalkan nilai-nilai Islam dan mengingatkan umat Muslim tentang pentingnya hijrah Nabi Muhammad SAW dari Mekah ke Madinah, yang menjadi awal penanggalan Hijriyah.

            Persiapan pawai biasanya dilakukan jauh-jauh hari sebelum tanggal 1 Muharram. Peserta pawai berasal dari berbagai kalangan, mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang dewasa. Mereka akan mengenakan pakaian yang mencerminkan budaya Islam, seperti baju koko, baju kurung, hijab, dan serban. Berbagai macam atribut dan hiasan seperti bendera, spanduk, dan alat musik tradisional juga turut memeriahkan pawai.

            Pelaksanaan pawai biasanya dimulai dari titik kumpul yang telah ditentukan, seperti alun-alun kota atau masjid besar, dan berakhir di tempat yang sama atau lokasi tertentu yang telah disiapkan oleh panitia. Pawai akan berjalan mengelilingi rute yang telah ditentukan, diiringi dengan berbagai kegiatan seperti pembacaan sholawat, lantunan nasyid, serta penampilan seni budaya Islam. Beberapa pawai juga dilengkapi dengan pameran kendaraan hias yang mengusung tema-tema Islami.

            Pawai Satu Muharram memiliki makna yang dalam bagi umat Muslim. Pertama, pawai ini adalah bentuk syukur kepada Allah SWT atas tahun yang telah berlalu dan doa untuk kebaikan di tahun yang akan datang. Kedua, pawai ini menjadi pengingat akan peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW, yang merupakan tonggak penting dalam sejarah Islam. Ketiga, melalui pawai ini, diharapkan terjalin rasa kebersamaan dan persaudaraan yang lebih erat di antara sesama Muslim.

            Di Desa Sungai Kakap sendiri, acara ini dikenal cukup meriah, terlihat dari antusiasme para peserta yang ikut terlibat di dalamnya. Meskipun sebelumnya acara ini sempat terhenti akibat pandemi covid, kemudian pada tahun 2022 acara ini diangkat kembali dan masih berlangsung hingga saat ini. Seperti halnya pada tanggal 8 Juli 2024 (1 Muharram 1446 H), dimana seperti biasa acara ini digelar di depan Kantor Desa Sungai Kakap. Namun tidak hanya sekadar pertunjukan pawai sahaja, panitia juga menggabungkannya dengan lomba pawai guna memikat lebih banyak peserta. Adapun kriteria yang dilombakan bermacam-macam, mulai dari yel-yel, kerapian, kreativitas, dan lain-lain. Terdapat tujuh kelompok peserta yang terdaftar, masing-masing mengenakan busana islami yang khas dan berbeda-beda.

            Acara dimulai dari pembukaan dan sambutan kepala desa, kemudian penampilan yel-yel tiap kelompok, disambung dengan kegiatan pawai. Untuk rutenya dimulai dari kantor desa, lanjut ke simpang tiga Sei Kakap, belok kiri masuk ke pasar, kemudian belok kiri lagi di persimpangan dekat Masjid Baburrahman, hingga kembali ke kantor desa. Selain dari tujuh kelompok tersebut, ada pula iringan drum band dari SMAN 1 Sungai Kakap yang mengawali barisan pawai. Setelah prosesi pawai, ada juga ceramah yang kemudian dilanjut dengan pengumuman pemenang dan pembagian hadiah.

 

  1. Tempat Wisata

            Salah satu tempat wisata sekaligus tempat ibadah yang paling ikonik di Desa Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat adalah Kelenteng Dharma Bakti (Xiao Yi Shen Tang). Kelenteng ini ikonik karena keunikannya, yakni berlokasi di tengah laut (Satu-satunya kelenteng di Asia Tenggara yang berdiri di tengah laut), jauh dari daratan, sehingga dijuluki “Kelenteng Tengah Laut” atau “Kelenteng Timbul”. Konon, kelenteng ini dibangun pada tahun 1960-an karena seorang nelayan mendapat mimpi dari Dewa untuk mendirikan kelenteng di lokasi tersebut. Di dalam kelenteng ini terdapat patung Dewa Guan Gong (Kongco Kwan Kong) sebagai tuan rumah dan patung Maha Dewa Thay Shang Lao Jun, Dewa tertinggi dalam Taoisme, yang diyakini melindungi masyarakat sekitar. 

            Untuk mencapai kelenteng, perjalanan dimulai dari Kota Pontianak menuju muara Sungai Kakap, dilanjutkan dengan perahu klotok (kapal wisata) maupun speed boat selama 15-30 menit. Setelah tiba di dermaga kelenteng, terdapat anak tangga kayu menuju beranda kelenteng yang dikelilingi pagar merah. Kelenteng ini memiliki pintu masuk dengan lukisan sepasang Dewa pintu, serta tiang bermotif Naga sebagai penyangga atap. Apabila beruntung, pengunjung dapat masuk ke dalam kelenteng langsung dibimbing oleh penjaga kelenteng pada waktu-waktu tertentu.

            Bangunan kelenteng memiliki 3 bubungan atap khas Tionghoa dengan dinding biru dan atap merah, serta simbol-simbol mitologi seperti Naga putih dan burung phoenix yang melambangkan elemen Yin dan Yang. Tiang-tiang pancang kayu intan menopang bangunan ini sehingga tampak menyembul dari laut. Kelenteng ini dimaksudkan untuk menetralisir unsur air di sekitarnya dan menjadi simbol keselamatan bagi para nelayan dan pengguna transportasi air.

 

 

Lampiran File
Artikel lengkap bisa diunduh di sini

Download

Beri Komentar

Desa

6.086

LAKI-LAKI

6.086LAKI-LAKI penduduk

5.849

PEREMPUAN

5.849PEREMPUAN penduduk

11.935

TOTAL

11.935TOTAL penduduk

Layanan
Mandiri

Hubungi Pemerintah Desa untuk mendapatkan PIN

Pemerintah Desa

Kepala Desa

SYARIF SAID

Sekretaris Desa

YERI DESWANTO, S.Pd.I.

Kaur Keuangan

ANISA

Kaur Perencanaan

WENDI HADI SETYADI, S.E.

Kaur Tata Usaha dan Umum

AULIA KHOIRUN NISA, S.Tr.A.P.

Kasi Pemerintahan

PRIO HANDOKO, A.Md.

Kasi Kesejahteraan

SYARIF ZULVAN FIQRI, S.Pd.

Kasi Pelayanan

INDRIYANI, S.E.

KEPALA DUSUN NIRWANA

ZULKARNAEN

KEPALA DUSUN MERPATI

JUHARI

KEPALA DUSUN MERAK

TAJUDIN

KEPALA DUSUN GARUDA

IWAN

Staf Pemerintahan Desa

MUKHLIS

Staf Pelayanan

AGUS SUPARDI, S.H.

PERKEMBANGAN PENDUDUK

Bulan Ini

Kelahiran

0

Orang

Kematian

0

Orang

Masuk

0

Orang

Pindah

0

Orang

Bulan Lalu

Kelahiran

0

Orang

Kematian

0

Orang

Masuk

0

Orang

Pindah

0

Orang

LAYANAN SURAT PENGANTAR

Hari Ini

0

Surat

Kemarin

0

Surat

Minggu Ini

0

Surat

Bulan Ini

0

Surat

Bulan Lalu

0

Surat

Tahun Ini

0

Surat

Tahun Lalu

0

Surat

Total

0

Surat

Agenda

Untuk sementara, belum ada agenda yang akan dilaksanakan.

Terdahulu

Rapat Lagi

Tgl : 08 Januari 2020 05:58:42
Tempat : Aula Desa
Koordinator :

Terdahulu

Rapat bulanan

Tgl : 09 April 2020 05:59:18
Tempat : Ruang rapat
Koordinator :
Statistik Pengunjung
Hari ini : 23
Kemarin : 202
Total Pengunjung : 145.518
Sistem Operasi : Unknown Platform
IP Address : 3.144.228.25
Browser : Mozilla 5.0
Pemerintah Desa

SYARIF SAID

Kepala Desa

YERI DESWANTO, S.Pd.I.

Sekretaris Desa

ANISA

Kaur Keuangan

WENDI HADI SETYADI, S.E.

Kaur Perencanaan

AULIA KHOIRUN NISA, S.Tr.A.P.

Kaur Tata Usaha dan Umum

PRIO HANDOKO, A.Md.

Kasi Pemerintahan

SYARIF ZULVAN FIQRI, S.Pd.

Kasi Kesejahteraan

INDRIYANI, S.E.

Kasi Pelayanan

ZULKARNAEN

KEPALA DUSUN NIRWANA

JUHARI

KEPALA DUSUN MERPATI

TAJUDIN

KEPALA DUSUN MERAK

IWAN

KEPALA DUSUN GARUDA

MUKHLIS

Staf Pemerintahan Desa

AGUS SUPARDI, S.H.

Staf Pelayanan